Mengatasi Stres Di lingkungan Pekerjaan


Stress yaitu sebuah bentuk ketegangan dari psikis, mental, emosi dan juga fisik, yang mensugesti aktivitas, kinerja dan produktivitas orang yang bersangkutan. Stress ini sanggup muncul lantaran adanya beban, yang sanggup berbentuk apapun yang menimbulkan perubahan hidup seseorang sehingga memaksa orang tersebut harus melaksanakan pembiasaan terhadap perubahan yang terjadi.

Reaksi terhadap stress ini berbeda-beda, tidak spesifik, namun pengaruhnya menyeluruh baik itu secara fisik ataupun psikis. Stress ini menjadi keadaan kejiwaan yang terkenal di masa ini, khususnya di kota-kota besar. Tekanan pekerjaan, target, dead line, pertengkaran, duduk kasus rumah tangga, mimpi dan keinginan, utang, gaya hidup dan sebagainya. Stress bukanlah suatu penyakit, namun sebuah konsekwensi logis dari insan yang berpikir. Jika insan tidak berpikir, tentu tidak akan stress bukan?

Mengatasi Stres Di lingkungan Pekerjaan

Jika stress di kawasan kerja tidak ditangani dengan cepat dan tepat, maka anda akan mengalami lebih banyak duduk kasus yang kemungkinan besar akan menjadi penambah beban. Stress di kawasan kerja merupakan sebuah respon secara fisik dan emosional, cenderung berbahaya dan destruktif. Stress pada kondisi kronis akan berbahaya terhadap kesehatan fisik dan mental.

Satu hal yang niscaya yaitu ketegangan di kawasan kerja tidak sanggup selalu dihindari, tetap harus dihadapi apalagi kalau itu berkaitan dengan perkerjaan dan tanggung jawab anda. Di jaman sekarang, khususnya di Jakarta, dimana upah buruh tidak sepadan dengan kapasitas dan kompetensi yang sanggup diberikan untuk perusahaan, menimbulkan tanggung jawab pekerjaan tidak sesuai dengan kemampuan dan sumber daya pekerja. Mau tidak mau, beban pekerjaan akan lebih besar daripada kapasitas pekerja.

Stres di kawasan kerja sanggup juga disebabkan oleh perubahan organisasi dan struktur, transisi internal, less recognition and high punishment, perubahan mekanisme kerja baru, tidak adanya peluang untuk meningkatkan karir di perusahaan, ketidakjelasan kiprah dan tanggung jawab yang diberikan, tidak ada perencanaan kerja, dan ancaman di kalangan karyawan.

Stres harus dihadapi dan dikelola dengan langkah-langkah tertentu. Mengapa harus dikelola? Karena stres sanggup diputar balik kutubnya menjadi dorongan yang positif. Misalnya kalau seseorang stres lantaran utang yang menumpuk, kalau sanggup diberdayakan menjadi dorongan faktual tentu akan lebih memotivasi untuk mencari cara bagaimana biar utang itu terbayarkan, baik dengan bekerja lebih pintar, cari perjuangan sampingan, ataupun solusi lain.

Efek stres pada fisik yang paling umum yaitu sakit kepala,serangan jantung, stroke, obesitas, tekanan darah tinggi, gangguan tidur dan kadang gangguan pencernaan. Stres yang dipendam dan dipelihara akan besar lengan berkuasa pada sistem kekebalan tubuh. Sementara itu secara psikis, efeknya sanggup berupa panik, depresi, susah konsentrasi, emosi negatif dan cemas. Efek jelek secara global, sanggup menimbulkan terhambatnya emosi positif, pengambilan keputusan buruk, tingkat kepuasan kerja rendah, dan penurunan kinerja pekerja yang jadinya menimbulkan kinerja organisasi juga menurun serta kerugian finansial.

Berikut ini beberapa tips untuk mengatasi dan mengelola stres di kawasan kerja,


1. Perbaiki administrasi waktu anda. Jika anda sering telat, atau sering tiba on time maka segeralah dirubah. Awali hari dengan baik, tidak terburu-buru, tidak emosi, dan sarapan yang baik dan tidak berlebihan. Ini untuk mengurangi stres lantaran morning rush dan emosi yang tidak terkontrol.

2. Rencanakan setiap kegiatan anda dengan baik. Perencanaan yang baik dibentuk tidak hanya short term (jangka pendek), tetapi juga mid term, dan long term. Ada planning harian, mingguan dan bulanan. Perencanaan ini dibentuk biar anda sanggup melihat sejauh mana batas kemampuan anda, dan seberapa banyak pekerjaan yang menjadi tanggung jawab anda.
3. Buat skala prioritas pekerjaan dan tanggung jawab, mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
Ini untuk mengurangi penyebab stres lantaran dead line.

4. Jika anda mempunyai tim, maka rencanakan apa, bagaimana, kapan dan siapa yang bertanggungjawab terhadap tugas-tugas tertentu. Delegasikan tanggung jawab kepada bawahan anda, dan berikan toleransi kepada sesama tim, baik itu atasan atau bawahan.

5. Bangun iklim kerja yang menyenangkan dan tidak kaku. Iklim kerja yang baik sanggup meningkatkan produktivitas jauh lebih baik. Sikap terbuka, komunikasi yang baik sesama pekerja, dan persaingan yang sehat.

6. Pastikan anda memahami setiap kiprah dan tanggung jawab yang diberikan kepada anda. Tidak perlu ragu bertanya, lebih baik bertanya terlebih dahulu daripada salah mengerjakannya. Jika anda superior, brief dengan terperinci setiap anggota tim mengenai kiprah dan tanggungjawabnya.

7. Jika sudah terasa jenuh, pusing, dan susah berpikir, sudah saatnya istirahat. Beberapa kali break selama beberapa menit, jangan melaksanakan apapun. Ingat "7 habit of highly effective people", salah satunya yaitu "sharpen the saw".

8. Berikan apresiasi dan penghargaan kepada karyawan yang mengerjakan tugasnya dengan baik, termasuk kepada diri anda sendiri. Ini sanggup mempertahankan semangat dalam tim. Dapat juga dilakukan perayaan-perayaan kecil kalau mendapat pencapaian tertentu, atau rekreasi bersama.

9. Ciptakan lingkungan kerja yang nyaman, air conditioning yang bekerja dengan baik, kawasan duduk yang nyaman, peralatan pendukung pekerjaan yang mumpuni (PC, printer, scanner, dan sebagainya). Minimalisir gangguan dari luar, menyerupai suara-suara bising, ventilasi yang baik, cahaya yang cukup dan tidak berlebihan.

10. Jangan menunda-nunda pekerjaan dan tidak usah overtime kalau benar-benar tidak diperlukan. Bahkan sebaiknya overtime harus dihindari, lantaran overtime bersama-sama yaitu tanda bahwa kurang baiknya administrasi waktu anda. Pada perusahaan yang baik, kapasitas sebuah posisi benar-benar diukur, dijabarkan menjadi persyaratan kualifikasi dan job description tertentu. Pengukurannya bahkan sangat detail hingga dengan estimasi waktu pengerjaan tugas-tugas yang termasuk ke dalam deskripsi pekerjaannya. Namun kalau administrasi waktu anda sudah baik tapi masih tetap harus overtime, maka sudah saatnya anda minta promosi (naik gaji), lantaran itu artinya anda mengerjakan kiprah lebih tinggi dari kapasitas jabatan anda.

Demikian 10 tips untuk mengatasi dan mengelola stres di kawasan kerja, semoga bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Mengatasi Stres Di lingkungan Pekerjaan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel